Kamis, 20 Maret 2014

perencanaan strategis

Edit Posted by with No comments
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan merupakan salah satu empat fungsi manajemen yang penting dan saling terkait satu sama lain. Berbicara tentang perencanaan, kita dihadapkan pada pertanyaan apakah suatu rencana berjalan dengan baik atau tidak. Pertanyaan mendasar ini kiranya aktual diajukan manakala kita melihat realitas keseharian yang menunjukkan banyaknya kegagalan akibat perencanaan yang salah dan tidak tepat. Kesalahan perencanaan dapat berada pada awal perencanaan itu sendiri ataupun pada saat proses perencanaan itu berlangsung. Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Perencanaan menunjukkan bahwa manajer berpikir melalui sasaran-sasaran dan kegiatan mereka yang sebelumnya, bahwa aktivitas mereka lebih berdasarkan pada suatu metode, rencana, atau pikiran logis daripada menduga-duga. Rencana memberi sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Langkah pertama yang harus dilakukan seorang manajer dalam perencanaan adalah memilih tujuan bagi organisasi. Kemudian sasaran ditetapkan untuk subunit-subunit organisasi devisi, bagian, dan lain-lainnya. Setelah sasaran ditentukan, program-programpun ditetapkan untuk mencapai sasaran dengan cara sistematik dan terorganisir. Tentu dalam hal memilih dan mengembangkan program manajer haruslah mempertimbangkan kelayakannya dan apakah sasaran yang direncanakan itu dapat diterima oleh manajer-manajer lainya. Rencana untuk manajer puncak organisasi secara keseluruhannya dapat mencakupi jangka waktu 5-10 tahun. Pada organisasi yang berskala besar biasanya perencanaan itu mencapai miliarandolar. 1.2 Rumusan Masalah Bedasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu: 1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan dalam manajemen? 2. Apa saja jenis-jenis perencanaan dalam manajemen? 3. Bagaimanakah proses perencanaan dalam manajemen? 4. Apa saja ciri-ciri perencanaan yang baik dalam manajemen? 5. Bagaimanakah efektifitas perencanaan dalam manajemen? 1.3 Tujuan Pada makalah ini penulis menguraikan tentang bentuk tulisan dengan tujuan sebagai berikut: 1. Untuk memahami pengertian perencanaan dalam manajemen 2. Untuk memahami jenis-jenis perencanaan dalam manajemen 3. Untuk memahami proses perencanaan dalam manajemen 4. Untuk memahami ciri-ciri perencanaan yang baik dalam manajemen 5. Untuk memahami efektifitas perencanaan dalam manajemen BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Perencanaan Newman mengatakan, “ planning is deciding in advance what is to be done. “jadi perencanaan adalah penentuan terllebih dahulu apa yang akan di kerjakan. Louis A. Allen lain pula perumusanya. Ia mengatakan, “planning is the determination of a course of action to achieve a desired result. “ jadi perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai sesuatu hasil yang di inginkan. Koontz dan O’donell, lain lagi formulering mereka. Mereka berkata, “pleaning is the function of a manager which involves the selection from among alternatives, policies, procedures and programs. “jadi di terjemahkan: perencanaan adalah fungsi seorang manager yang berhubungan dengan pemilihan dari berbagai alternative dari pada tujuan tujuan, kebijaksanaan kebijak sanaan prosedur prosedur dan program program. G.R. Terry mengatakan,”Planning is selecting and relating of facts and the making and using of assumptionsn regarding the future in the visualization and formulation of proposed activitions beliefed necessary to achieve desired results. Artinya: perencanaan adalah memilih dan menghubungkan factor dan membuat serta menggunakan asumsi asumsi mengenai masa dating dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan kegiatan yang diperluakan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Billy E. Goetz mengatakan,”Planning is the fundamentally choosing and planning problem arises only when alternative course of action is discovered. Artinya perencanaan adalah pemilihan yang fundamental dan masalah perencanaan timbul, jika terdapat altenatif alternative. 2.2 Jenis-Jenis Perencanaan Perencanaan adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi tersebut. Berikut beberapa jenis perencanaan: A. Menurut Besaranya atau Segi Ruang Lingkup 1. Perncanaan Makro Perencanaan makro adalah perencanaan yang menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh, tujuan yang ingin dicapai dan cara-cara mencapai tujuan itu pada tingkat nasional. 2. Perencanaan meso Kebijaksanaan yang telah ditetapkan pada tingkat makro, kemudian dijabarkan kedalam program-program yang bersekala kecil.pada tingkatamnya perencanaan sudah lebih bersifat operasional disesuaikan dengan depertemen dan unit-unit. 3. Perencanaan mikro Perencanaan mikro diartikan sebagai perencanaan pada tingkat instituisional dan merupakan penjabran dari perencanaan tingkat mesokhususan dari lembaga mendpatkan perhatian, namun tidak boleh bertentangan dengan apa yang telah ditetapkan dalam perencanaan makro ataupun meso. B. Menurut Tingkatannya 1. Perencanaan Strategic Perencanaan strategic disebut juga dengan perencanaan jangka panjang. Strategi itu menurut R.G. Muurdick diartikan sebagai konfigurasi tentang hasil yang diharapkantercapai pada masa depan. 2. Perencanaan Koordinatif Perencanaan koordinatif ditunjukan untuk mengarahkan jalannya pelaksanaan, sehingga tujuan yang telah ditetapkan itu dapat tercapai secara efektif dan efisien. Perencanaan ini mempunyai cangkupan semua aspek operasi suatu system yang meminta di taatinya kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkanpada tingkat perencanaan strategic. C. Menurut Jangka Waktunya 1. Perencanaan Jangka Pendek Perencanaan jangka pendek adalah perencanaan tahunan atau perencanaan yang dibuat untuk dilaksanakan dalam waktu kurang dari 5 tahun, sering disebut sebagai rewncana operasional. 2. Perencanaan Jangka Menengah Perencanaan jangka menengah mencakup kurun waktu diatas 5-10 tahun. Perencanaan ini penjabaran dari rencana jangka panjang, tetapi sudah lebih bersifat operasional. 3. Perencanaan Jangka Panjang Perencanaan jangka panjang meliputi cakupan waktu diatas 10 tahun sampai dengan 25 tahun. 2.3 Proses Perencanaan Sebelum para manajer dapat mengorganisasi, memimpin, atau mengendalikan, terlebih dahulu mereka harus membuat rencana yang memberikan arah pada setiap kegiatan organisasi. Pada tahap perencanaan para manajer menentukan apa yang akan dikerjakan, kapan akan mengerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan siapa yang akan mengerjakannya. Kebutuhan akan perencanaan ada pada semua tingkatan manajemen dan semakin meningkat pada tingkatan manajemen yang lebih tinggi, dimana perencanaan itu mempunyai kemungkinan dampak yang paling besar pada keberhasilan organisasi. Pada tingkatan top manajer pada umumnya mencurahkan hampir semua waktu perencanaannya jauh ke masa depan dan pada strategi-strategi dari seluruh organisasi. Manajer pada tingkatan yang lebih rendah merencanakan terutama untuk subunit mereka sendiri dan untuk jangka waktu yang lebih pendek. Terdapat pula beberapa variasi dalam tanggung jawab perencanaan yang tergantung pada ukuran dan tujuan organisasi dan pada fungsi atau kegiatan khusus manajer. Organisasi yang besar dan berskala internasional lebih menaruh perhatian pada perencanaan jangka panjang daripada perusahaan lokal. Akan tetapi pada umumnya organisasi perlu mempertimbangkan keseimbangan antara perencanaan jangka panjang maupun perencanaan jangka pendek. Karena itu penting bagi para manajer untuk mengerti peranan perencanaan secara keseluruhan. Menurut T. Hani Handoko (1999) kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap sebagai berikut: Ø Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja.Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya - sumber dayanya secara tidak efektif. Ø Tahap 2 : Merumuskan keadaan saat ini. Pemahaman akan posisi perusahaansekarang dari tujuan yang hendak di capai atau sumber daya-sumber daya yang tersediauntuk pencapaian tujuan adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkutwaktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencanadapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua inimemerlukan informasi-terutama keuangan dan data statistik  yang didapat melaluikomunikasi dalam organisasi. Ø Tahap 3 : Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan. Segala kekuatan dankelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukurkemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intren dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya,atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walau pun sulit dilakukan, antisipasi keadaan,masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalahbagian esensi dari proses perencanaan. Ø Tahap 4 : Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan Tahap terakhir dalam proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagaialternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut danpemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada. 2.4 Ciri - Ciri Perencanaan yang Baik Ciri - ciri perencanaan yang baik : 1. Melihat jauh ke depan dalam arti bersangkutan dengan masa depan, termasuk jangka waktunya. 2. Adanya tujuan yang ditetapkan sebelumnya, berupa program kegiatan dan cara pencapainnya. 3. Penentuan cara – cara pencapaian dengan penetapan. 4. Adanya perhitungan . Penggunaan sumber – sumber daya. Penggunaan sumber – sumber dana. Penggunaan waktu yang sesuai dengan keadaan, waktu dan tempat. Usaha – usaha untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Sedangkan menurut P.Siagian Sondang. Mengatakan bahwa suatu rencana yang baik, seyogyanya memiliki ciri – ciri sebagai berikut : 1. Rencana harus mempermudah tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. 2. Rencana harus disertai oleh orang – orang sungguh memahami ujuan organisasi. 3. Rencana harus disertai oleh suatu perincian yang diteliti. 4. Rencana tidak boleh terlepas sama sekali dari pemikiran pelaksana. 5. Rencana harus bersifat sederhana. 6. Rencana harus merupakan ‘’forecasting’ (ramalan). 2.5 Efektifitas Perencanaan Mamfaat pengelolaan dan perancangan yang efektif, yakni: 1. Pengembangan diri. Dengan melakukan perencanaan yang efektif , maka seorang akan mampu menyisakan waktu luang yang berharga untuk menyusun pengembangan diri guna peningkatan kinerjanya. 2. Pekerjaan tuntas dan selesai tepat waktu sehingga pekerjaan tidak menumpuk, dan tidak mesti melakukan lembur guna menuntaskan pekerjaan. 3. Pekerjaan dapat ditata dengan rapi, dan akan memudahkan proses mengorganisasikan dan mengendalikan pekerjaan lainnya. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Setelah memperhatikan isi dalam pembahasan di atas, maka dapat penulis tarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Perencanaan adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi tersebut. 2. Jenis-jenis perencanaan: a. Menurut Besaranya atau Segi Ruang Lingkup antara lain: perncanaan makro, perencanaan meso, perencanaan mikro. b. Menurut Tingkatannya antara lain: perencanaan strategic, perencanaan koordinatif. c. Menurut Jangka Waktunya antara lain: perencanaan jangka pendek, perencanaan jangka menengah, perencanaan jangka panjang. 3. Menurut T. Hani Handoko (1999) kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap sebagai berikut: a. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. b. Merumuskan keadaan saat ini. c. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan. d. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan 4. Ciri - ciri perencanaan yang baik : a. Melihat jauh ke depan dalam arti bersangkutan dengan masa depan, termasuk jangka waktunya. b. Adanya tujuan yang ditetapkan sebelumnya, berupa program kegiatan dan cara pencapainnya. c. Penentuan cara – cara pencapaian dengan penetapan. d. Adanya perhitungan . Penggunaan sumber – sumber daya. Penggunaan sumber – sumber dana. Penggunaan waktu yang sesuai dengan keadaan, waktu dan tempat. Usaha – usaha untuk mengatasi masalah yang dihadapi. 5. Mamfaat pengelolaan dan perancangan yang efektif, yakni: a. Pengembangan diri b. Pekerjaan tuntas dan c. selesai tepat waktu d. Pekerjaan dapat ditata dengan rapi Daftar Pustaka Hasibuan, Malayu S.P. 1996. Manajemen. Jakarta: PT Toko Gunung Agung http://fpermana93.blogspot.com/2012/04/perencanaan-strategis.html http://tammzt.wordpress.com/2012/04/18/3-perencanaan-strategis/ http://tkampus.blogspot.com/2011/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x_5867.html Manullag. 1990. Dasar-dasar manajemen. Jakarta Timur: Ghalia Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar