Minggu, 10 April 2016

si helm terbang

Edit Posted by with No comments
SI HELM TERBANG
Pada suatu hari, Nunik dan Ninuk pergi ke sekolah dengan mengendarai kendaraan roda dua. Mereka selalu pergi bersama, jalan bersama bahkan bermain bersama. Memang meraka sulit untuk dipisahkan. Nunik dan Ninuk bukanlah saudara kembar, melainkan sahabat karib yang tak pernah terpisahkan. Persahabatan mereka pun bukan main, mereka sudah bersahabat sejak mereka masih kecil.  Pagi itu cuaca alam sangat cerah sekali, Nunik dan Ninuk bersiap untuk pergi ke sekolah yang sama. Seperti biasa Nunik yang mengendarai motor datang menghampiri Ninuk di rumahnya. Ayo Ninuk nanti kita terlambat, “kata Nunik”. Oke Nunik lets go!, “kata Ninuk”. Breeemm....bremmmm....breeemm... motor yang dikendarai Nunik dinyalakan, tanda mereka akan segera berangkat. Nunik berkata kepada Ninuk,”jangan lupa helmnya Ninuk nanti kalau ada polisi kita dimarahi lagi lho! Oke Nunik, siap! “kata Ninuk”. Tak lupa mereka mengucap salam sebelum berangkat, “Asslamualaikum mama Ninuk sama Nunik berangkat dulu ya”.
Nunik siap menggas motornya, bremmm........! berangkat deh...... Setiap Nunik dan Ninuk berangkat ke sekolah mereka selalu melewati persawahan yang hijau dan sejuk di pandang mata. Hemmmmm banyak sekali capung-capung bersayap kecil yang berterbangan. Sssiiiuuuuuuu siiiiuuu siiiuuuuu terbang, asyik aku terbang,”kata capung”. Nunik berkata kepada Ninuk, ”waww banyak sekali capungnya”. Iya Nunik mereka sedang berterbangan,”kata Ninuk”. Gedubraakkk... tiba-tiba ada capung yang hilang kendali saat penerbangan sehingga menabrak Nunik tepat di wajahnya, sampai-sampai Nunik kesakitan.  Capung itu pun  jatuh pingsan sehingga teman-temannya menjadi khawatir. Teman-temannya meminta maaf kepada Nunik,” maafkan teman kami ya, penerbangannya sedang tidak bagus jadi dia hilang kendali”. Iya tidak apa-apa,”kata Nunik”.
Setibanya di sekolah Nunik dan Ninuk belajar di kelas mereka masing-masing. Waktu demi waktu sudah mereka lewatkan sehinga waktu pulang telah tiba. Hoorrree.... saatnya pulang asyik-asyik! Saat itu Nunik meminta Ninuk untuk mengendarai motornya, breemm bremm bremm, motor sudah dinyalakan, itu tanda Nunik dan Ninuk siap untuk bergegas pulang. Sebelum mengendarai motor, Nunik dan Ninuk harus memakai helm sebagai pelindung kepala mereka. Seperti biasa mereka selaalu mengendarai motor dengan kecepatan yang lumayan cepat. Bremmmmmm.... suasana jalanan saat itu tidak begitu ramai, angin terasa begitu semilir. Sejuk rasanya,” kata Nunik”. Ninuk pun menambah kecepatan motornya sehingga angin terasa semakin kencang.
Gedubraaakkk... suara apa itu Ninuk,”tanya Nunik”. Ternyata helm Ninuk terbang melayang, namun sayang penerbangannya tidak sebagus yang helm itu inginkan karena mengalami pendaratan yang cukup mengenaskan. Sepertinya helm Ninuk terbang karena  ikut menikmati angin yang berhembus kecang whuuussss....... whuussssss..... whuussss, sehingga ia membayangkan dirinya ibarat superman yang berjubah biru. Namun ia tak berjubah dan bukan superman tapi superhelmet yang terbang tapi tak tau bagaimana caranya terbang yang tepat. Ninuk, helm kamu hebat sekali bisa terbang begitu,”kata Nunik”. Hehehe aku jadi malu kalau Nunik bilang begitu,”kata Ninuk”. Ternyata helm Ninuk terbang dikarenakan Ninuk lupa memakai kunci pengamannya agar helm itu tidak terbang terkena angin.
Setelah kejadian itu, Nunik dan Ninuk melanjutkan perjalan pulang ke rumahnya. Breeemmmm....... motornya mulai melaju dan suasana hati mereka menjadi bahagia karena mendapatkan sebuah pengalaman lucu dan sebuah pelajaran yang baru saja terjadi. Keesokan harinya Ninuk dan Nunik saat berangkat ke sekolah selalu mengingatkan satu sama lain untuk memakai helm dan menguncinya agar saat mengendarai motor dalam perjalan selalu aman.

SEKIAN!!